MEDIA PROFILE
Detik.Com (MEDIA ONLINE)
SEJARAH BERDIRINYA Detik.Com
detikcom ialah sebuah portal web yang
berisi berita dan
artikel daring di Indonesia. detikcom
merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari
situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, detikcom hanya mempunyai edisi
daring dan menggantungkan pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu,
detikcom merupakan yang terdepan dalam hal berita-berita baru (breaking news).
Sejak tanggal 3
Agustus 2011, detikcom
menjadi bagian dari PT Trans Corporation, salah satu
anak perusahaan CT
Corp.
Server detikcom sebenarnya sudah
siap diakses pada 30
Mei 1998, namun mulai
daring dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Tanggal 9
Juli itu akhirnya ditetapkan sebagai hari lahir detikcom yang didirikan Budiono
Darsono (eks wartawanDeTik), Yayan Sopyan
(eks wartawan DeTik), Abdul Rahman
(mantan wartawan Tempo), dan Didi
Nugrahadi. Semula peliputan utama detikcom terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi
informasi. Baru setelah situasi politik mulai reda dan ekonomi
mulai membaik, detikcom memutuskan untuk juga melampirkan berita hiburan, dan olahraga.
Dari situlah
kemudian tercetus keinginan membentuk detikcom yang update-nya tidak lagi
menggunakan karakteristik media cetak yang harian, mingguan, bulanan. Yang
dijual detikcom adalah breaking news. Dengan
bertumpu pada vivid description seperti ini detikcom melesat sebagai situs
informasi digital paling populer di kalangan internet users.
Pada 3 Agustus
2011 CT Corp mengakuisisi
detikcom (PT Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom) . Mulai pada tanggal itulah
secara resmi detikcom berada di bawah Trans Corp. Chairul
Tanjung, pemilik CT
Corp membeli detikcom secara total (100 persen) dengan
nilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. Setelah diambil alih, maka
selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp sebagai
perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Dan komisaris Utama dijabat
Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai
Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung.
Sebelum
diakuisisi oleh CT
Corp, saham detikcom dimiliki oleh Agranet Tiger Investment
dan Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham di detikcom, dan sisanya
dimiliki oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%.
DATA TEKNIS
Pada Juli 1998
situs detikcom per harinya menerima 30.000 hits (ukuran jumlah
pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (pelanggan
Internet). Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per
harinya naik tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata 214.000 hits per
hari atau 6.420.000 hits per bulan dengan 32.000 user.
Pada bulan Juni 1999, angka itu naik lagi menjadi 536.000 hits per
hari dengan user mencapai 40.000. Terakhir, hits detikcom
mencapai 2,5 juta lebih per harinya.
Selain
perhitungan hits, detikcom masih memiliki alat ukur lainnya yang
sampai sejauh ini disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa besar
potensi yang dimiliki sebuah situs. Ukuran itu adalah page view (jumlah
halaman yang diakses). Page view detikcom sekarang mencapai 3 juta per harinya.
sekarang detik.com menempati posisi ke empat tertinggi dari alexa.com untuk
seluruh kontent di Indonesia.
Detikcom
merupakan portal kepada situs-situs:
·
detikNews (news.detik.com) Berisi
informasi berita politik-peristiwa
·
detikFinance (finance.detik.com) Memuat
berita ekonomi dan keuangan
·
detikFood (food.detik.com) Informasi
tentang resep makanan dan kuliner
·
detikHot (hot.detik.com) Berisi info
gosip artis/selebriti dan infotainment
·
detiki-Net (inet.detik.com) Memuat
informasi teknologi informasi
·
detikSport (sport.detik.com) Berisi
info olahraga termasuk sepakbola
·
detikHealth (health.detik.com) Memuat
info dan artikel kesehatan
·
detikTV (tv.detik.com) Memuat info
mengenai berisi berita video (tv berita)
·
detikFoto (foto.detik.com) Yang memuat
berita Foto
·
detikOto (oto.detik.com) Memuat
informasi mengenai otomotif
·
detikTravel (travel.detik.com) Memuat
informasi tentang liburan dan pariwisata
·
detikSurabaya (surabaya.detik.com) Info
Surabaya dan Provinsi Jawa Timur
·
detikBandung (bandung.detik.com)
Informasi tentang Bandung dan Provinsi Jawa Barat
·
detikforum (forum.detik.com) Tempat
diskusi online antar komunitas pengguna Detikcom
·
blogdetik (blog.detik.com) Tempat
pengakses mengisi info atau artikel, foto, video di halaman blog pribadi
·
wolipop (wolipop.detik.com) Berisi
informasi tentang wanita dan gaya hidup
·
TanyaSaja (tanyasaja.detik.com) Tempat
para pengakses bertanya jawab mengenai hal apa pun
·
DetikMap (map.detik.com) Semacam
alat/tool untuk melihat Peta lokasi
·
IklanBaris (iklanbaris.detik.com)
Berisi Iklan yang langsung diisi konsumen
·
MyTRANS (www.mytrans.com) Live
Streaming Trans
TV dan Trans7, serta video
program-program acara Trans TVdan Trans7
·
Harian Detik (harian.detik.com) Berisi
berita dalam bentuk koran digital yang diterbitkan 2x sehari pada pukul 06:00
WIB & 16:00 WIB (untuk edisi akhir pekan terbit 1x sehari pada pukul 06:00
WIB). Sejak 22 Juli 2013, Harian Detik dihentikan penerbitannya.
PROFILE
PEMILIK DetikCom
Chairul Tanjung (ejaan Soewandi: Chairul Tandjung) lahir di Jakarta, 16 Juni 1962, umur 53 tahun adalah pengusaha asal Indonesia. Ia menjabat
sebagai Menko Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa sejak 19 Mei 2014hingga 27 Oktober 2014. Namanya
dikenal luas sebagai pengusaha sukses yang memimpin CT Corp.
Chairul memulainya bisnisnya
ketika ia kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia
sukses membangun bisnisnya. Kini perusahaan konglomerasi miliknya CT Corp,
menjadi sebuah perusahaan yang membawahi beberapa anak perusahaan seperti Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global
Resources.
Selepas
menyelesaikan sekolahnya di SMA Negeri 1 Jakarta pada tahun 1981, Chairul masuk
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. (lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis dan juga mendapat penghargaan sebagai
Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.
Demi
memenuhi kebutuhan kuliah, ia berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan foto kopi di
kampus. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen, Jakarta Pusat, namun bangkrut. Selepas
kuliah, Chairul mendirikan PT. Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada
1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim,
mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan
berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu
pasang sepatu dari Italia. Akan
tetapi karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul
memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.
Kepiawaiannya
membangun jaringan dan sebagai pengusaha, membuat bisnisnya semakin berkembang.
Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga
bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia.
Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.
Ia
menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan konglomerasi ini
mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father
holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global
Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi), dan
Para Inti Propertindo (properti).
Di
bawah Para Group, Chairul memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial,
antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega,
Mega Capital Indonesia, Bank Mega
Syariah, dan Mega Finance. Sementara
di bidang properti dan investasi,
perusahaan tersebut membawahi Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo,
Batam Indah Investindo, dan Mega Indah Propertindo. Di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya
Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans
Studio.
Khusus
di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar
ini menghabiskan dana Rp 99 miliar. Para Group meluncurkan Bandung Supermall
sebagai Central Business
District pada 1999. Sementara
di bidang investasi, pada awal 2010 Para Group melalui anak perusahaannya,
Trans Corp membeli sebagian besar saham Carefour
Indonesia, yakni sejumlah 40 persen. MoU (memorandum of understanding)
pembelian saham Carrefour ini ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.
Pada
tahun 2010, majalah ternama Forbes menempatkan Chairul sebagai salah satu
orang terkaya di dunia. Ia berada di urutan ke-937 dengan total kekayaan
mencapai USD 1 miliar. Satu tahun kemudian, menurut Forbes, kekayaan Chairul telah
meningkat lebih dari dua kali lipat, yakni dengan total kekayaan USD 2,1
miliar. Tahun 2014, Chairul memiliki kekayaan sebesar USD 4 miliar dan termasuk
orang terkaya nomor 375 dunia.
Pada
tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung
meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT
Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp,
dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya
hidup, hiburan, dan sumber daya alam.
RATE CARD DetikCom
ANALISA MEDIA
Untuk
skala nasional, media berita online memang tidak dapat dipungkiri saat ini telah
dikuasai oleh detik.com. Bahkan disebut-sebut bahwa kompas.com dan lainnya
dianggap belum bisa mengikuti atau menyaingi detikcom. Koran Kompas yang begitu
hebat brand awareness-nya di cetak,
ketika masuk ke online melalui
Kompas.com/Kompas.co.id, tidak mampu menyaingi Detikcom. Baik dari sisi trafik
maupun income, saat ini Kompas.com masih
kalah jauh dibanding Detikcom.
Dari
banyak pendapat yang ada, terlihat bahwa teknologi detikcom lebih ketinggalan
jaman dan belum mengadopsi pendekatan-pendekatan baru sebuah portal (termasuk
tidak mengadopsi konsep iklan yang tidak mengganggu user). Meski demikian, sejauh ini, “kelemahan teknologi dan
kelemahan pendekatan iklan” tersebut tidak (atau belum?) bisa dijadikan senjata
oleh pesaing untuk menempel Detikcom. Bahkan ada kecenderungan pemain-pemain
baru, justru mengadopsi kelemahan tersebut. Layout
dan desain pertama Okezone misalnya, mirip pola Detikcom. Kompas.com pun, yang
sudah menerapkan pendekatan desain baru, kini malah terjerumus ke model iklan
ala Detikcom, yaitu semuanya ditumpuk di halaman depan.
Dengan
mengusung strategi detik.com yang menggunakan positioning statementnya : “Detik ini juga!”, hal ini kadang sangat
mengganggu konsumen. Menulis berita-berita yang ter-update namun mengenyampingkan kebenarannya, seolah-olah tidak
perduli apakah berita atau info tersebut benar atau tidak, yang penting di ‘makan’ saja terlebih dahulu.
jadi tahu sejarahnya makasih
BalasHapussurah al mulk